Minggu, 15 November 2009
KETENANGAN (YESAYA 7 : 1 - 9)
tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena
kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan
amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya. (ayat 4).
Ada banyak perkara, yang dapat membuat orang menjadi
tidak tenang, Karena dunia, tidak bisa menjamin ketenangan
bagi kita. Jadi kesimpulannya, “ketenangan” bukanlah sebuah
keadaan tetapi sebuah keputusan, artinya walaupun situasi
kelihatannya tidak tenang, tetapi kita putuskan agar tetap
tenang, karena kita tahu bahwa kita mempunyai Allah yang
tidak pernah mengecewakan, Ia selalu siap menolong tepat
pada waktunya.
Ada beberapa alasan mengapa kita harus menjadi seorang
yang tenang, yaitu:
1. Kita perlu tenang karena ketenangan mendatangkan kekuatan.
(Yes 30:15). Seorang yang tenang, dapat menghadapi segala
persoalan karena ia seorang yang kuat. Kegagalan terjadi bukan
karena ia terlalu lemah, atau masalahnya terlalu berat, tetapi
karena ia tidak tenang. Ketenangan itu merupakan sumber
kekuatan kita untuk bersukacita dan melakukan Firman Tuhan.
2. Kita perlu tenang karena dengan ketenangan kita memuliakan
Allah. (Kis 11:18) Orang yang tidak tenangpikirannya,
cenderung selalu negatif karena itu sulit baginya memuliakan
Allah.
3. Kita perlu tenang karena ketenangan membuat hidup kita
menjadi teratur. (1 Tes 4:11) Karena tidak tenang, banyak
keputusan dan jalan keluar yang ditempuh menjadi keliru,
dan ketidak tenangan membuat kita cenderung menjadi orang
yang ceroboh dan sembrono dalam mengatasi masalah.
4. Kita perlu tenang arena dengan ketenangan kita dapat
dengan mudah untuk berdoa. (1 Pet 4:7)
Orang yang tenang, dalam doanya bukan hanya menyampaikan
apa yang ia mau kepada Allah tetapi juga terbuka untuk
mendengar apa yang Allah mau bagi dia. Sebagai orang percaya
kita harus tenang, untuk dapat tenang kita harus yakin bahwa
Tuhan selalu menyertai dan membela kita, itu adalah kebenaran.
Hanya orang-orang yang tenanglah yang dapat melihat dan
mengalami kuasa Tuhan yang memberi kemenangan.
DOA AYAH
By: jendral Douglas Mc Arthur. Panglima Perang Pasifik 1944
Tuhanku, jadikanlah anakku
seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
berani menghadapi kala ia takut
yang bangun dan tidak runduk dalam kekalahanyang tulus
serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan
Oh Tuhan, jadikanlah anakku
seorang yang tahu akan adanya Engkau
dan mengenal dirinya, sebagai dasar segala pengetahuan
Ya Tuhan, bimbinglah ia
bukan di jalan yang gampang dan mudah
tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran
Ajarilah ia: agar ia sanggup berdiri tegak di tengah badai
dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil
Ya Tuhan jadikanlah anakku
seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Sesudah semuanya membentuk dirinya
aku mohon ya TuhanRahmatilah ia, dengan rasa humor
sehingga serius tak berlebihan
berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran
Ini semua ya Tuhan
dari kekuatan dan keagungan Mu itu
jika sudah demikian Tuhanku
beranilah aku berkata:“Tak sia-sia hidup sebagai bapaknya”