Sabtu, 07 November 2009
DUKACITA KARENA KEHENDAK ALLAH (2KORINTUS 7 : 1-10)
2 Korintus 7 : 1-10. Dukacita memiliki 2 jenis; dukacita dari dunia berbuah kematian sedangkan dukacita dari Allah akan menghasilkan keselamatan. Matius 5 : 4; pandangan orang Yahudi di bongkar oleh Yesus yaitu orang yang berbahagia adalah orang yang berdukacita.
Yesus berkata kepada Thomas bahwa kamu percaya karena kamu sudah melihat/ mengalami, tapi orang yang berbahagia adalah orang yang meskipun tidak melihat tetapi yang mengalami..
Beberapa hal mengenai dukacita dari Allah :
1. (Maz 51:19) Dukacita karena menyadari kesalahan dan kegagalan. Sadar akan
kesalahan yang diperbuat, lalu menyadarinya. Hal ini akan menuntun pada
pertobatan
2. (1 Kor 9:16) Dukacita memiliki beban atas jiwa yang terhilang. Dunia ini adalah
dunia yang egosentrik/manusia yang sangat egois. Namun jika kita memiliki
beban terhadap dunia ini, merupakan sukacita bagi Allah
3. (Ibrani 11:24-26) Dukacita karena memilih hidup dalam kebenaran. Dalam hal
bisnis, kerja dan kehidupan sehari-hari, kita harus dapat memutuskan untuk berani
hidup dalam kebenaran. Memilih kebenaran kadangkala bukan langkah yang populer/
sangat berat, namun untuk Kristus yang telah mati buat kita, apapun harus
kita kerjakan
4.(1 Kor 9:19) Dukacita karena kita menyalibkan daging. Musuh terbesar kita adalah
kita sendiri. Sesuatu yang biasa itu mudah. Jika kita biasa untuk menyalibkan
daging kita dari dosa, maka Yesus yang akan hidup di dalam kita.
Senin, 02 November 2009
IMAN MEMBUAT KITA BERTAHAN (IBRANI 11 : 22)
dapat juga membuat kita kuat untuk bertahan. Iman
berjalan sejalan antara merebut dan bertahan.
3 hal yang perlu diperhatikan untuk dapat bertahan :
1. Perlu bertahan di situasi yang tidak kita suka
Saat keadaan yang tidak kita sukai terjadi, bukan
berarti Allah tidak bersama dengan kita, namun itu
berarti bahwa Tuhan sedang membawa ke jalan
yang benar
2. Bertahan dalam menantikan janji
Janji Tuhan “Ya” dan “Amin”. Tuhan tidak pernah lalai
menepati janjinya. Janjinya dapat digenapi waktunya
sesuai dengan rencananya, namun selama kita bertahan,
kita akan dapat melihat mujizat
3. Bertahan dalam mujizat meskipun belum melihat
Mengapa? Karena Iman adalah 'mata' untuk melihat.
Stefanus memiliki iman hingga mati di rajam batu.
Stefanus walau tidak melihat imannya, namun ia
dapat bertahan hingga mati untuk Tuhan. Penderitaan
umat Tuhan, walaupun dalam permasalahan
tetap tersenyum.
Dalam 3 proses bertahan ini, ada 1 hal yang penting.
Dalam ayat 22 yaitu “karena iman, maka Yusuf
menjelang matinya, …. Memberi pesan… “
Memberi pesan lewat “MULUT”.
Sehingga dalam menjaga iman, yang harus kita sadari :
1. Jaga mulut kita. Kadang karena mulut kita tidak dapat
bertahan. Maka mulut harus dipakai untuk memuji
Tuhan sehingga kita dapat bertahan
2. Memberitakan firman
3. Berbicaralah positif terhadap masalah kita. Apa
yang kamu ucapkan oleh Iman, maka akan terjadi
DOA AYAH
By: jendral Douglas Mc Arthur. Panglima Perang Pasifik 1944
Tuhanku, jadikanlah anakku
seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
berani menghadapi kala ia takut
yang bangun dan tidak runduk dalam kekalahanyang tulus
serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan
Oh Tuhan, jadikanlah anakku
seorang yang tahu akan adanya Engkau
dan mengenal dirinya, sebagai dasar segala pengetahuan
Ya Tuhan, bimbinglah ia
bukan di jalan yang gampang dan mudah
tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran
Ajarilah ia: agar ia sanggup berdiri tegak di tengah badai
dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil
Ya Tuhan jadikanlah anakku
seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Sesudah semuanya membentuk dirinya
aku mohon ya TuhanRahmatilah ia, dengan rasa humor
sehingga serius tak berlebihan
berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran
Ini semua ya Tuhan
dari kekuatan dan keagungan Mu itu
jika sudah demikian Tuhanku
beranilah aku berkata:“Tak sia-sia hidup sebagai bapaknya”